Thursday, July 26, 2018

, , , , ,

Summer Program Pt. 1 : Taiwan dan Asia University


Tampak depan di Asia University
Sudah hampir sebulan aku berada di Taiwan, tepatnya di Asia University yang berada di kota Taichung. Hal ini karena aku mengikuti satu bulan Summer Program yang diadakan universitas ini. Karena nama program-nya ada summer,  maka sudah dipastikan bahwa Taiwan sedang mengalami musim panas yang menurutku panasnya itu beda banget dengan yang biasa kurasakan di Indonesia (aku pernah tinggal di Batam dan Surabaya: dua kota yang terkenal panasnya). Aku yang awalnya mikir:

"Oh, bakalan selalu cerah nih di Taiwan."

SALAH BESAR.

Jadi, pada saat musim panas ketika aku sampai kesini, tepatnya tanggal 1 Juli, hampir beberapa hari kedepannya aku disambut dengan hujan. Aku sampai membeli payung karena gak membawa payung dari rumah (itu tidak masalah) tetapi yang menjadi masalah adalah ketika dimana-mana becek (baju dan badan basah tak terelak) apalagi jika menggunakan transportasi umum sehingga lebih banyak jalan kakinya. Sehingga mau pergi kemana-mana sebenarnya jadi malas, tapi karena memang harus kesuatu tempat maka tak bisa dihindari untuk jalan keluar pada saat hujan.


Salah satu kegiatan di AI course yaitu merakit
 Google Voice Kit

Di summer progam yang aku ikuti di Asia University ini, aku mengikuti dua course: Artificial Intelligence (AI) dan Creativity and Entrepreneurship. Kedua program ini masing-masing berlangsung selama dua minggu sehingga totalnya adalah empat minggu tinggal di tempat ini (yah, satu bulan sih). Course pertama yang mulai terlebih dahulu adalah Artificial Intelligence  yang mulai tanggal 3 Juli dan kemudian disusul dengan course selanjutnya (tentunya setelah selesai course sebelumnya), Creativity and Entrepreneurship.

Sebagai satu-satunya orang Indonesia yang berangkat dari Unair untuk course Artificial Intelligence, aku seharusnya berangkat sendiri ke Taiwan dari Singapore (karena aku tinggal di Batam) tetapi aku cukup beruntung untuk ditemanin dengan kedua orang tua ku yang mungkin sebenarnya khawatir dengan anaknya yang harus berangkat sendiri ke Taiwan untuk pertama kalinya (tepatnya keluar negeri sendirian). Kedua orang tua ku mengantarku sampai ke Asia University lalu meninggalkan aku disana untuk kemudian berjalan-jalan di Taiwan selama beberapa hari sebelum mereka kembali ke Indonesia while (of course!) si Amel-nya berjuang untuk 'belajar' di summer programnya. Karena sebenarnya kalau ada yang tanya,


"Bagaimana belajarmu Amelia?"

Aku hanya bisa tersenyum saja. Dengan jangka waktu dua minggu atau 10 hari, sebenarnya apa yang bisa diharapkan? Aku disisi lain sebelum kesini dengan polosnya mikir bakalan langsung jadi pro (ini sih bodoh ya, aku cuman hiperbola-in kok), bisa jadi entrepreneur contohnya atau langsung bisa programming contohnya. Apakah terlalu muluk-muluk ya? Hahahaha.


Tentu dong aku disini ada (dan berusaha untuk) belajar tetapi masih banyak lagi yang perlu kupelajari, terutama untuk course AI karena background-ku yang bukan komputer dan aku juga belum menyentuh materi ini di kuliah sama sekali sehingga apa yang diucapkan sama dosennya serasa seperti bahasa alien bagiku. Kadang tanya pertanyaan aja udah buat aku paling bodoh di kelas dengan banyaknya teman-teman itu dari backgound Computer Science. But overall di course ini aku termasuk belajar banyak, wawasanku jadi bertambah dan aku ada sedikit pemahaman mengenai apa yang diajarkan kepada kita.

Sedangkan untuk Creativity and Entrepreneurship, course yang aku pilih pertama kali dan saat ini sedang kujalani sangat berbeda dengan course AI. Di course ini malah tidak sesuai dengan kurikulum yang dijanjikan, agak melenceng menurutku. Dimana kerjaannya lebih banyak bermain dan free time. Beda pol dengan AI yang padat amat, sesi pagi dan sesi sorenya bakalan full diisi sama professor-nya. Boleh dibilang aku bahkan gak tahu apa yang telah kupelajari, sangking orientasi dosennya lebih ke membuat murid-muridnya have fun selama kita di Taiwan. Di satu sisi, ini sebenarnya bagus karena who didn't want to have fun, right?

Tapi untuk aku dan teman-temanku yang sudah pernah mengikuti course sebelumnya, kita sudah cukup banyak jalan-jalan dan menghabiskan waktu disini jadi sebenarnya waktu free time yang banyak diberikan ke kita sebenarnya bingung juga mau diapakan. Well, untuk aku setidaknya karena aku bukan orang yang suka keluar jalan sana sini, dan kalau memang harus belajar ya belajar. Cuman ketika dosen mengajar mengenai materi ini, sekali lagi karena asing dengan semua ini, aku hanya bisa dengar kicauan dosen yang tidak saya mengerti dengan jelas (dan saya berusaha keras untuk mendengarkannya). Akan tetapi, course ini lebih menekankan banyak kepada soft skills seperti kerja sama, keberanian untuk bicara di depan, marketing denga hanya 1 menit (literally), dsb sehingga sebenarnya walaupun teori aku gak dapat, it's not all that too bad. Kamu di paksa untuk kerja sama dengan strangers yang kamu baru kenal beberapa hari, lumayan (untuk aku yang gak kenal dekat dengan siapapun di kelas itu).

Mungkin ini hanya sekilas mengenai course yang aku ambil di Asia University dan juga Taiwan secara keseluruhan. Masih banyak lagi yang bisa kuceritaiin, maka tunggu di post selanjutanya ya~!

- AL

Share:

2 comments:

  1. KK Lita, dulu pengen student exchange ke Taiwan dpt inspirasi dari mna ya? @.@

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha, jadi bisa exchange ke Taiwan itu karena kemarin kepengen sekali bisa merasakan pengalaman belajar di luar negeri dan kebetulan dapat informasi ini~

      Delete